baca Teks Pantun dan Maknanya.
Teks Pantun dan Maknanya
Kuda perang berpacu kencang,Bermakna mengenai seseorang yang meminta maaf karena telah berteriak lantang.
kuda beban jalan perlahan.
Maafkan aku berteriak lantang,
mohon maafkan segala kesalahan.
Bunga kenanga di atas kubur,Bermakna mengenai sifat takabur dan sombong yang tidak ada berguna, melainkan mendatangkan kerugian bagi rohani manusia.
pucuk sari pandan jawa.
Apa guna sombong dan takabur,
rusak hati badan binasa.
Asam kandis asam gelugurBermakna mengenai penyesalan yang selalu datang terlambat.
ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur,
teringat badan tidak sembahyang.
Buah langsat kuning cerah,Bermakna mengenai seseorang yang mendapat sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya maka barang atau hal lain yang telah ada sebelumnya tidak berguna lagi atau kurang berguna lagi.
keduduk tidak berbunga lagi.
Sudah dapat gading bertuah,
tanduk tidak berguna lagi.
Berburu ke padang datar,Bermakna jika melakukan seseuatu tidak dengan sungguh-sungguh maka hasilnya tidak akan memuaskan.
dapat rusa belang kaki.
Berguru kepalang ajar,
bagai bunga kembang tak jadi.
Embancang masak mempelam manis,Bermakna ada dua pasang seorang kekasih yang ingin melanjutkan hubungan asmaranya ke jenjang yang lebih jauh lagi, tetapi ada sediktit masalah di antara percintaan mereka.
makanan anak bidadari.
Bintang terisak bulang menagis,
hendak bertemu si Matahari.
Pokok pakis tumbuh di hutan,Bermakna bila lingkungan rusak, maka makhluk di sekitarnya akan ikut terganggu.
tumbang melapa di atas duri.
Pulau menangis kering lautan,
ikan juga menghempaskan diri.
Kemumu di dalam semak,Bermakna walau setinggi apapun ilmu seseorang tidak akan bermanfaat bila ia tidak beribadah.
jatuh melayang selaranya.
Meski ilmu setinggi tegak,
tidak sembahyang apa gunanya.
Mari kita mencari zaitun,Bermakna sebuah negeri/wilayah yang indah nan permai.
tiada zaitun pinang pun jadi.
Tanjung pinang negeri pantun,
indah permai cantik berseri.
Kalau mengail di lubuk dangkal,Bermakna tidak mungkin mendapat hasil yang maksimal jika usaha kurang.
dapat ikan penuh seraga.
Kalau kail penjang sejengkal,
jangan laut hendak diduga.
Semakin hari, budaya berpantun semakin memudar. Hal ini harus dicegah sebelum terlambat. Mari kita tetap jaga pesona budaya kita agar tetap lestari. Baca selengkapnya Teks Pantun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar